Apa yang terpikir ketika kita mendengar kata Museum? Biasanya yang terlintas adalah tempat membosankan yang menyimpan barang-barang bersejarah yang hampir terlupakan oleh waktu. Beberapa museum bahkan menyiratkan kesan angker, tergantung kepada lokasi dan koleksi yang tersimpan di dalamnya. Begitu pun yang saya pikirkan ketika melihat salah satu tujuan wisata kami di Kaliurang, Museum Ullen Sentalu. Namun saat kaki menjejak di depan pintu masuknya, kesan saya mengenai betapa tidak menariknya museum berubah 180 derajat.
Tampak luar museum yang menyerupai benteng |
Diawali dengan kebingungan saat menyaksikan betapa ganjilnya penampilan arsitektur museum ini dari luar. Sekilas bangunan luar Museum ini, yang selanjutnya saya dapati hanya bagian pagarnya saja menyerupai benteng kuno. Setelah mendapatkan tiket masuk, dan menaiki undak undak memasuki halaman museum saya dihadapkan pada kejutan kedua. Rasanya seperti memasuki dunia lain dikarenakan lebatnya pepohonan. Mengikuti jalan setapak, kita akan menemukan atap atap yang sangat rendah di tengah-tengah rindangnya pepohonan ini yang ternyata merupakan pintu masuk Goa Selo Giri; sebuah goa buatan yang menjadi tempat ditampilkannya koleksi gamelan, lukisan dan foto-foto yang menggambarkan kisah para bangsawan pecahan dari Dinasti Mataram. Pecahan Dinasti ini meliputi Kraton Yogyakarta, Kraton Surakarta, Kraton Pakualam dan Kraton Mangkunegaran.
Dengan bantuan para guide yang sangat ramah dan informatif, kita akan diajak mengenali budaya Jawa dari perspektif keputren, yang mana sangat membukakan mata akan peran para ratu dan putri-putri kraton yang mewarnai kebudayaan Jawa yang kita lihat saat ini, beserta cerita suka duka yang mewarnai sejarah Dinasti Mataram. Tengoklah ruang Tineke yang dipenuhi kisah hidup yang tergambar dari berbagai puisi dan surat menyurat antara Tineke dan kerabat serta handai -taulannya yang dituliskan dalam Bahasa Belanda dan Bahasa Indonesia. Lalu ketika menjajaki Ruang Putri Dambaan, kita akan dihadapkan kepada kisah seorang putri tercantik dari Dinasti Mataram yang menolak sistem poligami.
Disamping cerita-cerita mengenai Dinasti Mataram, kita juga disuguhi minuman khas keraton yang kabarnya merupakan rahasia kesehatan dan awet muda dari para putri keraton. Dengan arsitektur bergaya gothic dan taman yang cantik menambah kesan mendalam kunjungan ke museum budaya ini. Pemaknaan budaya pada setiap artefak sejarah yang ada di dalamnya ditambah dengan penyajian yang memadukan informasi, visual dan arsitektur menjadikan kunjungan ke Museum Ullen Sentalu menjadi pengalaman yang komplit, interaktif dan menyenangkan.
Seperti namanya ULLEN SENTALU yang merupakan singkatan dari bahasa jawa: "ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku" yang bermakna cahaya dinamis yang selalu menunjukkan arah dan menerangi kehidupan manusia; Museum Ullen Sentalu menjadi tempat belajar kembali falsafah kehidupan dan tidak sekedar menjadi pengingat masa lalu.
Catatan Kaki:
- Museum Ullen Sentalu terletak di Jalan Boyong, Taman Wisata Kaliurang
- Tidak buka pada hari Senin (buka dari hari Selasa sampai dengan hari Minggu pukul 09.00-16.00)
- Tidak semua bagian di dalam Museum Ullen Sentalu ini diperkenankan untuk dipotret, hanya beberapa tempat saja yang diperbolehkan
- Untuk informasi kunjungan ke Ullen Sentalu, hubungi +62 819 5700 5008